Yayasan Mutiara Hitam Papua dan Klasis GKI Nabire Adakan Sharing Session Beasiswa LPDP
Yayasan Mutiara Hitam Papua bekerja sama dengan Klasis GKI Nabire. |
Acara ini berlangsung di Aula Maranatha Malompo pada Selasa, (25/06/2024) dan bertujuan untuk memberikan informasi penting kepada masyarakat di Provinsi Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Nabire, tentang peluang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Fred Bundah, CEO sekaligus founder Yayasan Mutiara Hitam Papua, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperluas akses informasi bagi masyarakat setempat.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat Provinsi Papua Tengah agar mereka dapat memanfaatkan peluang ini untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi," ujar Fred.
Fred juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan sering dilakukan di masa mendatang mengingat program Beasiswa LPDP membuka pendaftaran dua kali dalam setahun, yaitu di awal tahun (bulan Februari) dan pertengahan tahun (bulan Juni), agar seluruh masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan dengan program beasiswa dapat memiliki akses informasi yang luas.
Dalam kegiatan ini, tiga pemateri dihadirkan. Pertama, Felix Degei, S.Pd., M.Ed, alumni beasiswa LPDP tahun 2017 yang menyelesaikan pendidikan di The University of Adelaide, Australia. Felix Degei membawakan informasi terkait apa itu beasiswa LPDP dan apa saja komponen-komponen pendukungnya. Pemateri kedua, Yeremias Ramandei, ST, calon penerima beasiswa (CPB) LPDP Batch 1 Tahun 2024, menjelaskan tahapan prosedur pendaftaran beasiswa LPDP secara online. Pemateri ketiga, Fred Kees Charles Bundah, S.Si, CPB LPDP Batch 1 Tahun 2024, membawakan tips menulis esai yang menjadi bagian penting dalam seleksi administrasi.
Ketua Klasis GKI Nabire, Pdt. Decky Maker, S.Si., Teol, menyoroti bahwa salah satu hambatan terbesar bagi anak-anak Papua dalam mendapatkan beasiswa adalah kurangnya akses informasi.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, informasi tentang beasiswa LPDP bisa tersebar luas di kalangan masyarakat, terutama di Kabupaten Nabire," kata Decky Maker.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Fredi M. Edowai, SE., MDP. Dalam sambutannya, Fredi Edowai menekankan bahwa kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam meningkatkan sumber daya manusia.
"Pemerintah hadir sebagai jembatan untuk memfasilitasi anak-anak Papua Tengah dalam memperkuat kemampuan Bahasa Inggris, yang penting untuk melamar beasiswa baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengirimkan 100 anak-anak Papua Tengah untuk belajar di TITIP Sentani dan sekitar 32 pemuda-pemudi Papua Tengah sedang menempuh pelatihan Bahasa Inggris di IALF Bali. Tujuan utama dari kedua program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris anak-anak Papua Tengah sehingga mereka mampu bersaing dalam mendapatkan beasiswa, termasuk beasiswa LPDP di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia.