Penerbangan Perdana Sriwijaya Air ke Nabire Dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri
Wamendagri Ribka Haluk Tiba di Bandara Douw Aturure Nabire dalam Penerbangan Perdana Sriwijaya Air. |
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-500 yang berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sebelum tiba di Nabire, pesawat tersebut transit di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat Daya, untuk menaikkan penumpang lainnya. Tiba di Nabire, Wamendagri Ribka Haluk menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sriwijaya Air pada 3 Desember 2024 di Jakarta.
MoU ini bertujuan untuk meningkatkan akses transportasi udara di Papua Tengah, khususnya Kabupaten Nabire.
"Sebagai tindak lanjut dari MoU, Sriwijaya Air mulai melayani penerbangan reguler ke Nabire. Meskipun runway Bandara Douw Aturure masih dalam proses perpanjangan yang dijadwalkan selesai akhir tahun ini, operasional penerbangan tetap dilaksanakan dengan penyesuaian," ujar Wamendagri Ribka Haluk di Bandara Douw Aturure.
Namun, dengan panjang runway yang masih terbatas, Sriwijaya Air menerapkan sejumlah pengaturan operasional demi keselamatan penerbangan. Salah satunya adalah membatasi jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Rute penerbangan yang dilayani oleh Sriwijaya Air antara lain Sorong-Nabire, Nabire-Jayapura, dan Nabire-Jakarta melalui Makassar.
Keberadaan penerbangan reguler ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi perkembangan ekonomi dan konektivitas antar daerah di Papua Tengah.
Main Tag: Penerbangan perdana Sriwijaya Air, Wamendagri Ribka Haluk, Bandara Douw Aturure Nabire, Nabire Papua Tengah, Konektivitas udara Papua Tengah, Sriwijaya Air Nabire, Transportasi udara Papua