RSUD Nabire Klarifikasi Kematian Bayi yang Viral di Media Sosial

dokter RSUD Nabire mengklarifikasi terkait kematian bayi.
RSUD Nabire memberikan klarifikasi resmi terkait kematian seorang bayi laki-laki yang ramai diperbincangkan di media sosial pada Minggu, (19/1/2025).
NABIRE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire, Papua Tengah, memberikan klarifikasi resmi terkait kematian seorang bayi laki-laki yang ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam konferensi pers pada Minggu (19/1/2025), pihak rumah sakit menjelaskan bahwa kematian bayi tersebut disebabkan oleh diare dan dehidrasi sedang.
RSUD Nabire klarifikasi terkait kematian bayi pada Jumat, (17/1/2025).
Dr. Christin Lolongan, dokter yang menangani bayi tersebut, menyebutkan bahwa pasien datang dalam kondisi kritis.

"Bayi dirujuk dengan kondisi dehidrasi sedang, gizi buruk komplikasi, pneumonia, serta sempat mengalami gagal napas. Saat diperiksa, napasnya tersengal dan lambat," ujar dr. Christin.

Kejadian bermula pada Jumat (17/1/2025) pukul 10.00 WIT ketika ayah bayi melaporkan bahwa anaknya mengalami kesulitan bernapas. Setelah diperiksa, kondisi bayi yang sempat kritis mulai membaik setelah mendapat rangsangan pada dada. Dokter juga menyarankan penggunaan oksigen dan melarang pemberian makanan atau minuman guna mencegah komplikasi pernapasan.

Namun, sekitar pukul 14.00 WIT, kondisi bayi kembali memburuk ketika infus dilaporkan tidak mengalir. Saat diperiksa, bayi telah mengalami henti napas.

"Tim segera melakukan resusitasi, meskipun situasi di ruang perawatan sangat menegangkan," jelas dr. Christin.

Ketegangan memuncak ketika keluarga pasien bereaksi emosional. ibu bayi marah dan mengatakan kalau anaknya sebelumnya baik-baik saja dan baru saja diberikan makanan yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Dimana dokter sebelumnya menyarankan untuk tidak memberikan makanan sementara pada anaknya dikarenakan kondisi sebelumnya dimana anak tersebut juga sempat kritis setelah diberikan makanan oleh orang tuanya, sementara ayah bayi hampir menyerang dokter. Situasi yang memanas memaksa dr. Christin meninggalkan ruangan demi keselamatannya.

"Kami sudah berusaha, namun bapaknya sudah mulai marah ke saya sambil mendorong hampir memukul saya akhirnya saya meninggalkan ruangan" ujar dr. Christin.
Direktur RSUD Nabire, dr. Frans Sayori, M.Kes
Direktur RSUD Nabire, dr. Frans Sayori, M.Kes.
Direktur RSUD Nabire, dr. Frans Sayori, M.Kes, turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya bayi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada intervensi pihak keamanan seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.

"Informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan tersebut tidak benar," tegasnya.



Main Tag: RSUD Nabire, Direktur RSUD Nabire, dr. Frans Sayori, M.Kes, Papua Tengah, Bayi, Kematian Bayi di RSUD Nabire
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url