Plt Karo Umum Papua Tengah Minta Maaf Terkait Video Viral Rumah Dinas Gubernur

Plt Karo Umum Papua Tengah, Brian Gerald Sendoh, meminta maaf atas kelalaian terkait fasilitas rumah dinas gubernur setelah video viral beredar.
Plt Kepala Biro Umum Setda Papua Tengah, Brian Gerald Sendoh. (Foto: Istimewa/Nokenlivecom)

NABIRE – Menyusul video viral yang menunjukkan ketiadaan peralatan makan dan minum di rumah jabatan Gubernur Papua Tengah, Plt Kepala Biro Umum Setda Papua Tengah, Brian Gerald Sendoh, menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Meki Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley. Ia menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan kelalaian pihaknya dan tidak mengandung unsur kesengajaan.

Dikutip dari Nokenlivecom, Brian menjelaskan bahwa persiapan penyambutan gubernur dan wakil gubernur telah dilakukan dengan baik, termasuk pembagian tugas kepada masing-masing staf sesuai tanggung jawabnya. Namun, kurangnya koordinasi menyebabkan pelaksanaannya tidak berjalan maksimal.
"Kami sudah menyiapkan semuanya, tetapi memang masih ada kekurangan yang terlihat dalam video yang beredar. Saya bertanggung jawab atas hal ini dan telah menyampaikan permohonan maaf kepada Plh Sekda Papua Tengah, Bapak Sumule. Saya tegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan. Sebagai staf, loyalitas terhadap pimpinan adalah hal utama," ujarnya, Kamis (5/03/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa peralatan makan yang sebelumnya digunakan pejabat lama saat ini dikelola oleh bidang aset Setda. Beberapa barang tersebut meliputi dua lusin piring, dua lusin sendok makan, dua lusin gelas, serta tempat tidur. Brian menambahkan bahwa perlengkapan tempat tidur sebenarnya sudah disiapkan sebelumnya, tetapi pengantarannya baru dilakukan belakangan, bukan baru dibeli.
"Kasur dan dipan sudah kami siapkan sebelumnya, namun pengantarannya dilakukan setelah kami berkoordinasi dengan gubernur. Begitu juga dengan kendaraan dinas gubernur dan wakil gubernur yang telah tersedia sebelumnya, tetapi baru dikirim ke rumah jabatan setelah keduanya tiba di Nabire," tambahnya.
Lebih lanjut, Brian menjelaskan bahwa hingga saat ini Pemerintah Provinsi Papua Tengah masih menghadapi kendala terkait aset, salah satunya belum adanya rumah jabatan permanen bagi gubernur dan wakil gubernur. Saat ini, rumah yang digunakan masih merupakan aset milik Kabupaten Nabire.
"Tahun lalu kami sudah menentukan lokasi untuk rumah dinas gubernur dan wakil gubernur. Tahun ini kami berencana untuk melakukan renovasi agar lebih layak digunakan," pungkasnya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url