Tak Hanya Pusat, Daerah Juga Kebagian! Freeport Setor Rp7,73 Triliun

Area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave PT Freeport Indonesia produksi tembaga 1,8 miliar pound dan emas 1,86 juta ounces tahun 2024
Area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia. Sepanjang tahun 2024, PTFI mencatat produksi tembaga mencapai 1,8 miliar pound dan 1,86 juta ounces emas. (Dok. Pribadi PTFI)
NABIRE – PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetorkan Rp7,73 triliun kepada pemerintah pusat dan daerah. Dana ini merupakan bagian dari keuntungan bersih perusahaan tahun 2024.

Dari total tersebut, pemerintah pusat menerima Rp3,1 triliun. Sementara pemerintah daerah mendapat Rp4,63 triliun.

Pemerintah Provinsi Papua Tengah menerima sekitar Rp1,16 triliun. Kabupaten Mimika sebagai daerah penghasil mendapat sekitar Rp1,92 triliun.
Foto udara Pelabuhan Amamapare tempat pengiriman konsentrat tembaga Freeport ke smelter di Gresik Jawa Timur
Foto udara Pelabuhan Amamapare milik PT Freeport Indonesia. Dari pelabuhan ini, konsentrat tembaga dikirim ke pabrik peleburan dan pemurnian di Gresik, Jawa Timur. (Dok. Pribadi PTFI)
Tujuh kabupaten lain di Papua Tengah—Nabire, Paniai, Puncak, Puncak Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Intan Jaya—masing-masing menerima Rp221,2 miliar. Totalnya sekitar Rp1,55 triliun.

"Perusahaan senantiasa transparan dan akuntabel dalam menjalankan kewajibannya. Pembayaran bagian daerah dari keuntungan bersih merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah," kata Presiden Direktur PTFI dalam keterangan tertulisnya pada Senin (21/4/2025).

Tony menjelaskan, total penerimaan negara dari pajak, royalti, dividen, dan pungutan lain mencapai lebih dari 4,6 miliar dolar AS atau Rp79 triliun. Kontribusi ke daerah lebih dari Rp11,5 triliun.
Foto udara smelter PT Freeport Indonesia di KEK Gresik pengolahan dan pemurnian tembaga terintegrasi dalam negeri
Foto udara Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Dengan dimulainya produksi smelter ini, PTFI berhasil mewujudkan pengolahan dan pemurnian tembaga terintegrasi dalam negeri, dari hulu hingga hilir. (Dok. Pribadi PTFI)
Pada 2024, PTFI juga menyalurkan investasi sosial lebih dari Rp2 triliun. Nilainya akan terus meningkat hingga Rp1,5 triliun per tahun sampai 2041.

"Keberhasilan PTFI sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami percaya, tidak ada perusahaan yang berhasil di tengah masyarakat yang gagal. Kami akan terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat hingga selesainya operasi penambangan," pungkasnya.


Tag: Freeport Indonesia, Papua Tengah, Mimika, Dana Bagi Hasil, Tony Wenas, Investasi Sosial, Smelter Gresik, Ekonomi Papua, PT Freeport, Grasberg, KEK Gresik, info Nabire, info Nabire hari ini, Nabire hari ini, berita di Nabire, infonabire.com
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url