NABIRE – Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, S.Sos., M.Si, menghadiri Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria ke-9 yang berlangsung dua hari di Bali, Senin-Selasa (16-17/6/2025). Dalam pertemuan ini, Deinas turut menandatangani komitmen integritas untuk menuntaskan malaria.

“Kami tadi sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk menuntaskan malaria. Secara khusus, saya memaparkan kondisi di Papua Tengah, yang terdiri dari delapan kabupaten,” ujarnya.

Dalam presentasinya, Deinas menyebut bahwa kabupaten dengan kasus malaria tertinggi berada di Mimika, yang menyumbang sekitar 97 persen dari total kasus di Papua Tengah, atau sekitar 492 kasus. Disusul oleh Kabupaten Nabire.

“Di Mimika angka tertingginya. Lalu Nabire sekitar 45 persen. Sementara kabupaten lain seperti Deiyai nol persen, Paniai lima persen, Intan Jaya dan Puncak masing-masing sepuluh persen, serta Puncak Jaya dan Dogiyai lima persen dan empat persen,” jelasnya.

Baca juga:  Pertumbuhan Sektor Non-Tambang Naik, Ini yang Disiapkan Gubernur Meki Nawipa

Untuk mempercepat penanganan, pemerintah provinsi sepakat membentuk Satgas malaria mulai dari tingkat provinsi hingga ke puskesmas di distrik-distrik.

“Kita bentuk Satgas di provinsi, kabupaten, hingga ke camat dan puskesmas. Kalau kita biarkan malaria ini, dia akan terus menyebar dan menjadi masalah besar,” tegas Deinas.

Forum dua hari ini diikuti lebih dari 200 peserta dari 23 negara, terdiri dari pemimpin politik, pakar kesehatan, mitra pembangunan, dan organisasi sipil. Tujuannya adalah memperkuat kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan malaria di kawasan Asia Pasifik.