Teluk Wondama, InfoNabire.com – Menjelang puncak perayaan Satu Abad Nubuatan Domine Izaak Samuel Kijne di Tanah Papua, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, S.I.K., bersama Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., dan sejumlah PJU Polda Papua Tengah melakukan kunjungan ke Batu Peradaban Aitumieri, Miei, Teluk Wondama, Jumat (24/10/2025).
Rombongan Kapolda dan Kapolres menempuh perjalanan menanjak sejauh sekitar 2,5 kilometer dengan ratusan anak tangga dan dua pos peristirahatan. Sepanjang perjalanan, suasana penuh semangat tampak dari masyarakat berbagai usia yang turut berziarah ke Batu Peradaban, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai daerah di Tanah Papua.
Setibanya di lokasi, Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Nabire mengabadikan momen bersejarah tersebut. Dalam kesempatan itu, Brigjen Pol Alfred Papare menyampaikan pesan reflektif untuk seluruh masyarakat Papua.

“Kita bersyukur karena kita diberikan kesempatan untuk bisa merasakan dan menikmati hasil kerja dari Izaak Samuel Kijne,” ujar Kapolda.
Ia juga berpesan agar semangat perjuangan Domine I.S. Kijne terus dilanjutkan oleh generasi penerus Papua.
“Apa yang menjadi pekerjaan Izaak Samuel Kijne tetap kita lanjutkan. Tuhan memberkati kita semua,” tambahnya.
Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu juga menyampaikan pesan inspiratif.
“Bersyukur dan menikmati apa yang Tuhan berikan dalam hidupmu karena akan indah rencana Tuhan berlaku di dalam masa depan,” kata Kapolres Nabire.
Dalam perjalanan turun, rombongan sempat bertemu jemaat asal Nabire yang juga sedang menuju Batu Peradaban. Suasana hangat dan saling menyemangati pun terjadi di tengah medan yang cukup menantang. Kapolda bahkan menyempatkan diri berfoto bersama pengunjung di Pos 2 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pos 1 yang menyajikan pemandangan indah ke arah pantai.
Sesampainya di awal pendakian, Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Nabire secara tak sengaja bertemu Gubernur pertama Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang saat itu didampingi sang istri, Orpa Susana Kambu.
Pertemuan berlangsung hangat, mereka tampak berbincang santai bersama mantan Bupati Asmat periode 2016–2021 itu sebelum melanjutkan perjalanan.
Usai kunjungan di Batu Peradaban, Kapolda Papua Tengah dan rombongan melanjutkan agenda dengan mengunjungi Museum Izaak Samuel Kijne di Jalan Bukit Ramar – Pelataran Bukit Aitumieri, Miei, Kabupaten Teluk Wondama. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh panitia perayaan satu abad peradaban, Pdt. Azariel Baransano.

Dalam penyambutan tersebut, Pdt. Azariel Baransano memaparkan sejarah dan nilai penting museum itu bagi perjalanan iman dan pendidikan masyarakat Papua.

“Semua yang dipamerkan di sini menggambarkan bagaimana beliau memperkenalkan huruf, Injil, pengetahuan, hingga keterampilan hidup bagi masyarakat yang saat itu belum mengenal pendidikan formal,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berdirinya Normal School pada tahun 1933 menjadi tonggak awal pendidikan modern di Tanah Papua.

“Momentum satu abad ini menjadi refleksi bersama untuk menatap masa depan Papua. Kita ingin mengukir sejarah baru dalam bidang pendidikan, iman, dan kebudayaan,” ujarnya.
Kunjungan Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Nabire beserta rombongan ke Batu Peradaban serta Museum I.S. Kijne menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai sejarah dan perjuangan pendidikan yang telah diwariskan oleh sang tokoh peradaban Papua, Domine Izaak Samuel Kijne.

Sebagai informasi, Kedatangan mereka di Teluk Wondama bertujuan untuk menghadiri Puncak Perayaan 1 Abad Nubuatan Izaak Samuel Kijne (I.S.K) Tanah Peradaban Orang Papua Tahun 2025, yang digelar pada Sabtu (25/10/2025).
Perayaan akbar ini berlangsung di Taman Baru atau Lapangan Miei, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, sejak 23 hingga 25 Oktober 2025, dengan mengusung tema: “Oleh Anugerah Allah Peradaban Baru dan Pemulihan Terjadi di Tanah Papua.”
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Papua untuk mengenang warisan iman dan pendidikan yang ditinggalkan oleh Izaak Samuel Kijne (1899–1970) — seorang pendeta, misionaris, dan pendidik asal Belanda yang berjasa besar dalam membangun kesadaran serta semangat peradaban di Tanah Papua.
Izaak Samuel Kijne dikenal luas melalui ajarannya yang tertulis dalam “Batu Peradaban”, yang menanamkan nilai-nilai keilmuan, moral, dan tanggung jawab generasi Papua terhadap masa depan bangsanya.





Tinggalkan Balasan