NABIRE, InfoNabire.com – Kericuhan yang terjadi di Pasar Kartum (Karang Tumaritis) Nabire, Papua Tengah, pada Kamis pagi (26/6/2025) melibatkan enam pemuda yang diduga dipengaruhi alkohol.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Suku Besar Wilayah Meepago Papua Tengah, Melkias Keiya, mendesak pemerintah segera mengambil langkah serius terkait peredaran minuman keras (miras), baik lokal maupun pabrikan.

“Kami minta pemerintah buat perda atau perdasi-perdasus untuk hentikan miras. Harus ada investigasi terhadap kios-kios yang masih bebas jual alkohol,” ujar Melkias, Kamis malam.

Menurutnya, kericuhan akibat miras sudah berulang kali terjadi, namun belum ada tindakan tegas. Ia menilai masalah ini bukan sekadar tugas aparat, melainkan juga peran semua elemen—pemerintah, tokoh adat, agama, hingga orang tua.

Baca juga:  GALERI FOTO: Mobil Dinas Polres Nabire Rusak Dilempari Saat Amankan Kericuhan Pasar Kartum

“Kalau dibiarkan, miras sudah seperti budaya generasi muda. Kita sebagai orang tua dan pemimpin daerah harus antisipasi,” tambahnya.

Melkias menegaskan, tuntutan keluarga korban bukan hanya soal keadilan, tapi juga soal pencegahan agar kejadian serupa tak terulang.