NABIRE, infonabire.comPemerintah Kabupaten Nabire didesak segera membangun infrastruktur dermaga di Distrik Yaur dan Teluk Umar. Desakan ini disuarakan oleh Roberthino Hanebora, Sekretaris Suku Besar Yerisiam Gua, yang mewakili masyarakat adat pesisir setempat.

Distrik Yaur dan Teluk Umar merupakan wilayah pesisir dan kepulauan di Kabupaten Nabire yang selama ini hanya bisa dijangkau menggunakan perahu bermotor dengan konsumsi bahan bakar tinggi—sekitar 200 hingga 300 liter sekali jalan. Biaya tersebut dinilai sangat memberatkan warga dan membatasi akses terhadap pelayanan publik maupun distribusi hasil bumi.

“Ini bukan hanya menguras kantong, tapi juga menghambat masa depan ekonomi masyarakat,” ungkap Roberthino dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).

Baca juga:  Diben Elaby Dorong Keterlibatan Publik dalam Pembentukan Perdasi dan Perdasus

Pada tahun 2023–2024, mantan anggota DPR Papua, John N.R. Gobai, berhasil menyuarakan aspirasi ini ke Kementerian Perhubungan RI. Hasilnya, pada awal 2025, trayek baru ditambahkan untuk Kapal Perintis Sabuk Nusantara 58 yang kini melayani rute Jayapura – Nabire – Yaur – Teluk Umar – Wapoga.

Sayangnya, kapal perintis itu hanya bisa “berlabuh” sementara, tanpa fasilitas dermaga yang memadai. Alhasil, distribusi logistik dan komoditas seperti ikan kerapu, lobster, hingga hasil pertanian lokal masih belum optimal.

Dermaga Bukan Sekadar Bangunan

Menurut Roberthino, pembangunan dermaga di dua distrik tersebut akan membawa empat dampak positif sekaligus:

  1. Menekan biaya operasional laut. Konsumsi BBM bisa dikurangi drastis karena kapal bisa langsung sandar.
  2. Meningkatkan perputaran ekonomi lokal. Komoditas bisa dikirim lebih cepat ke pasar.
  3. Memperkuat konektivitas sosial. Warga lebih mudah menjangkau layanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan.
  4. Mendorong kedaulatan pangan dan maritim. Anak muda tergerak bertani, membudidayakan laut, dan membangun kampung.
Baca juga:  Air Mati 3 Hari di Nabire! Ini Daftar Wilayah Terdampak

“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi penentu masa depan konektivitas, keadilan, dan keberlanjutan bagi masyarakat adat pesisir,” tegasnya.

Desakan untuk Pemerintah Daerah

Roberthino menyampaikan bahwa pemerintah daerah, khususnya Bupati Nabire, perlu menindaklanjuti dukungan dari pemerintah pusat dengan segera mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2025 atau APBD Induk 2026.

Beberapa langkah konkret yang ia usulkan:

Bupati Nabire segera menganggarkan pembangunan dermaga di Yaur dan Teluk Umar.

Dinas Perhubungan dan Bappeda memasukkan proyek dermaga dalam rencana kerja resmi daerah.

Sinergi dengan masyarakat kampung untuk menjamin perawatan dermaga secara berkelanjutan dan sesuai standar keselamatan.

“Dengan adanya dermaga, kapal perintis bisa mengangkut lebih dari sekadar penumpang—mereka bisa jadi penggerak utama ekonomi lokal,” pungkasnya.

Baca juga:  Pelantikan DPRPT Otsus, Stella Theresia Uce Misiro: Penundaan Adalah Rencana Tuhan, Bukan Halangan