Dalam pertemuan tersebut dilansir dari NabireNewscom, berbagai isu strategis dibahas, termasuk kondisi keamanan, kebutuhan personel, anggaran, serta sarana dan prasarana yang masih diperlukan Polda Papua Tengah sebagai institusi kepolisian yang baru dibentuk.
“Sebagai Polda baru, tentu masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, mulai dari jumlah personel hingga fasilitas pendukung. Saya akan membawa aspirasi ini ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Terkait situasi di Puncak Jaya, ia mengungkapkan bahwa kondisi di wilayah tersebut masih dalam kendali.
“Laporan yang saya terima menyebutkan situasi tetap kondusif. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi terkait perhitungan ulang suara,” tambahnya.
Selain mengunjungi Nabire, Soedeson Tandra juga dijadwalkan bertolak ke Kabupaten Mimika dalam waktu dekat.
“Setelah dari sini, saya juga akan ke Timika untuk berdiskusi dengan masyarakat serta mitra kerja di beberapa wilayah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare menyampaikan apresiasi atas kunjungan Soedeson Tandra. Ia berharap masukan dari Polda Papua Tengah dapat diteruskan ke DPR RI untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut.
“Kami telah menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi, terutama dinamika Kamtibmas yang cukup tinggi di Papua Tengah. Untuk menangani situasi di Puncak Jaya, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat, sangat penting agar ketertiban tetap terjaga tanpa menimbulkan konflik,” jelasnya.
Ia menambahkan, peristiwa di Puncak Jaya yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material harus menjadi pelajaran bersama.
“Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran tambahan untuk mengatasi dampaknya. Ke depan, kami berharap Pilkada di Papua Tengah dapat berlangsung aman dan damai,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan