PEGUNUNGAN BINTANG | InfoNabire.com– Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di Pos Yonif 753/AVT, Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, yang menewaskan satu prajurit TNI dan melukai dua lainnya, Kamis (25/9/2025).

Dilansir dari galeripapua.com, klaim itu disampaikan melalui siaran pers resmi TPNPB-OPM. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut serangan dilakukan pasukan Kodap XV Ngalum Kupel di bawah komando Brigjen Lamek Taplo.

“Kami berhasil tembak mati Prada Haris Umartenate di bagian kepala hingga tewas di tempat, sementara Serda Yulianus Adrianto Erarl mengalami luka tembak di pinggang dan Pratu Hidayat mengalami luka tembak di bagian kepala,” kata Lamek Taplo.

Baca juga:  Pemuda di Nabire Alami Luka Tusuk Saat Naik Motor di Jalan Ampera

“Aksi penyerangan pos Yonif 753 kami sudah rencanakan dan sesuai dengan target sehingga kami TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel siap bertanggung jawab,” tambahnya.

Peringatan untuk Pemerintah

Dalam pernyataan yang sama, TPNPB memperingatkan pemerintah Indonesia menghentikan semua penerbangan sipil dan militer di wilayah operasi Kodap XV.

“Jika peringatan ini tidak didengar maka setiap pesawat dan helikopter yang memasuki wilayah perang kami siap tembak karena itu bagian dari militer atau musuh,” ujar Taplo.

Ia juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto agar fokus menyelesaikan konflik di Papua sebelum menyoroti isu internasional.

“Anda segera berhenti menutupi kolonialisme yang sedang anda lakukan terhadap rakyat Papua lalu menutupi semua di dunia internasional dan PBB,” tegasnya.

Baca juga:  Lampu Jalan di Siriwini Padam Sebulan, Pengakuan Warga Ini Bikin Geli

Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan 36 komando daerah pertahanan siap bertempur melawan aparat militer Indonesia.

“Seluruh aparat militer Indonesia yang memasuki wilayah perang di Tanah Papua kami siap tembak mati di mana saja dan kapan saja jika ketemu siap tembak,” bunyi pernyataan itu.

Mereka juga menantang Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar tidak melibatkan warga sipil dalam operasi balasan.

“Aksi hari ini yang mengakibatkan tiga aparat militer Indonesia menjadi korban, pasukan TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel siap bertanggung jawab. Jika mau balas serangan datang saja langsung ke markas TPNPB, kami siap jemput di lapangan perang,” sebut mereka.

Diberitakan sebelumnya, kontak tembak terjadi di Kiwirok hingga menyebabkan tiga prajurit tertembak. Pratu Haris Umaternate meninggal dunia setelah dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura.

Baca juga:  Tim Damkar Papua Tengah Evakuasi Korban Laka Lantas di Jalan Perintis Wonorejo

Kabar duka itu juga diumumkan melalui akun Instagram Yonif 753/AVT pada Kamis (25/09) malam.

“Keluarga Besar Batalyon Infanteri 753/AVT mengucapkan turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik Satgas Pamtas RI PNG Statis Yonif 753/AVT, Pratu Haris Umaternate,” tulis dalam poster unggahan itu.

🚀 Follow WhatsApp Channel infoNabire.com untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Tim infoNabire
Editor