NABIRE – Ratusan mahasiswa dan warga berkumpul di Perempatan Wadio, Nabire, Kamis (17/7/2025) pukul 09.00 WIT. Mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana eksploitasi Blok Wabu di Intan Jaya sambil membawa baliho besar bertuliskan:

“Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua Menolak Investasi Eksploitasi Blok Wabu Intan Jaya.”

Dalam orasi mereka, massa menyuarakan tema aksi:

“Blok Wabu itu saya, nyawa saya, hidup saya, dan juga paru-paru dunia. Menolak eksploitasi Intan Jaya.”

Salah satu perwakilan mahasiswa bilang bahwa mereka berencana melakukan long march menuju Kantor DPRP Papua Tengah di Bandara Lama Nabire, sambil menunggu mahasiswa dari titik kumpul lainnya. Namun aparat kepolisian langsung memberikan imbauan tegas agar massa tidak melakukan aksi jalan kaki.

Baca juga:  Sabtu Besok Car Free Day Digelar, Warga Nabire Diajak Ramaikan

Kapolres Nabire Larang Long March Mahasiswa, Aspirasi Sudah Diterima DPRP

Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, S.I.K., hadir langsung di lokasi dan menyampaikan pesan kepada massa.

“Tadi malam kami juga sudah komunikasi dengan Pemprov dan DPRP. Pada prinsipnya, aspirasi adik-adik akan ditampung, tapi jangan long march,” bilang Kapolres.

Ia menekankan bahwa DPRP telah membuka ruang untuk menerima aspirasi dan pemerintah telah menyiapkan kendaraan untuk membawa massa secara tertib ke Kantor DPRP.

“Permintaan dari Pemprov dan DPRP jelas: tidak ada aksi long march. Silakan naik kendaraan yang sudah disediakan. Jangan ganggu pengguna jalan, mama-mama yang berjualan, dan orang-orang yang sedang beribadah,” tegasnya.

Baca juga:  Diben Elaby Dukung Penuh CFD Nabire dan UMKM Papua Tengah

Kapolres juga bilang bahwa mahasiswa boleh menyampaikan aspirasi, tetapi harus mengikuti aturan yang berlaku.

“Kami izinkan aspirasi disampaikan, tapi tolong ikuti aturan. Kami fasilitasi dengan truk agar tidak mengganggu pengguna jalan. Itu solusi yang sudah disepakati,” ungkapnya.

AKBP Samuel mengingatkan bahwa TNI-Polri hadir sebagai pengawal keamanan dan bukan pihak yang berseberangan dengan mahasiswa.

“Kalau adik-adik paksa long march, kami akan tertibkan dengan baik. Kita bukan musuh. Tujuan kalian adalah menyampaikan aspirasi, bukan meramaikan jalan. Kita harus saling hargai,” katanya.

Kapolres juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban umum, termasuk akses masyarakat terhadap jalan dan roda ekonomi warga kecil.

Pantauan media ini di lapangan, terlihat personel TNI dan Polri berjaga di sekitar lokasi. Mereka mengatur arus lalu lintas dan menjaga keamanan agar kegiatan berlangsung aman dan tertib.

Baca juga:  DPRK Nabire dan BKSAG Bahas Penolakan Penjualan Miras

Hingga berita ini diterbitkan, massa masih melakukan orasi tepat di depan Toko Loka di kawasan Wadio. Aparat gabungan tetap berjaga dan memantau situasi.

Mobilitas kendaraan di Perempatan Wadio hingga pukul 09.30 WIT terpantau aman dan lancar.

Tim infoNabire
Editor
Tim infoNabire
Reporter