NABIRE | InfoNabire.com – Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K. membeberkan kronologi lengkap insiden penyerangan diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Aibon Kogoya di Jalan Trans Nabire–Enarotali, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire, Jumat (17/10/2025).

Penyerangan tersebut menyebabkan satu warga sipil meninggal dunia dan delapan orang luka-luka, termasuk empat anggota Polres Nabire.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di sekitar Km 17–18 Jalan Trans Nabire–Enarotali, saat rombongan pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Nabire dalam perjalanan pulang ke kota setelah meninjau pekerjaan jalan di wilayah SP4 Topo.

“Berdasarkan keterangan korban dan saksi, saat kendaraan menurunkan kecepatan di jalan rusak, terdengar bunyi tembakan bertubi-tubi dari arah depan, kiri, dan kanan kendaraan. Akibatnya satu korban meninggal dunia dan empat orang lainnya luka-luka,” kata Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, Jumat siang.

Berdasarkan laporan resmi, terdapat lima warga sipil korban penyerangan:

  1. Martinus Makai (42) – Kepala Dinas PU Nabire, luka lecet di wajah.
  2. Yance Makai (38) – PNS, luka robek di lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri.
  3. Aser Kegou (45) – warga SP2 Nabire Barat, luka robek di lengan kiri.
  4. Ari Kismanto (40) – pendulang, luka tembak di tangan kanan dan kiri, salah satu hampir putus.
  5. Masturyadi (51) – warga Topo Jaya, meninggal dunia dengan luka di kepala belakang kanan.

“Seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Nabire untuk mendapat perawatan. Tim gabungan Polres dan Polda Papua Tengah juga telah mengamankan lokasi kejadian,” ujar Kapolres.

Kronologi Penyerangan

Kapolres menjelaskan, sekitar pukul 09.30 WIT, rombongan pegawai Dinas PU sedang dalam perjalanan turun menuju Nabire.

Saat melewati Km 20 Kalisemen, sopir memperlambat kendaraan karena jalan rusak.
Tiba-tiba terdengar rentetan tembakan dari arah depan dan samping kiri-kanan jalan, diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya.

Korban Martinus Makai bersama rekan-rekannya langsung berlindung dan meminta pertolongan kendaraan lain yang melintas untuk dievakuasi ke RSUD Nabire.
Sementara itu, korban Ari Kismanto yang melintas menggunakan sepeda motor dari arah Topo ke Nabire juga menjadi sasaran tembakan.

Ia melihat sekitar 13 orang berdiri di pinggir jalan sebelum jembatan Kalisemen.
Dari jarak sekitar 10 meter, dua kali tembakan dilepaskan ke arah dirinya hingga mengenai kedua tangannya.

Korban sempat melompat dari motor, bersembunyi di hutan selama dua jam, dan akhirnya diselamatkan aparat kepolisian.

“Keterangan saksi menyebut ada sekitar 10 sampai 15 orang bersenjata laras panjang yang menghadang kendaraan dan menembak dari arah kiri belakang jalan,” terang AKBP Samuel.

Penyerangan Kedua Menimpa Aparat Kepolisian

Sekitar pukul 14.40 WIT, serangan susulan terjadi terhadap rombongan aparat kepolisian yang baru saja turun dari Topo usai merespons kejadian pertama.

Kapolres Nabire Beberkan Kronologi Penyerangan di Jalan Trans Nabire–Enarotali, Satu Warga Tewas dan Delapan Luka Termasuk Polisi

Mobil terakhir dalam iring-iringan, yang ditumpangi anggota Sat Narkoba Polres Nabire, ditembaki dari arah atas jalan sebelum Kali Pepaya.

Empat anggota polisi mengalami luka, di antaranya:

  1. Iptu Hardiman Sirait, S.H. – luka di kepala kanan dan bahu kanan.
  2. Bripka Laode Munafrin Isra – luka di pundak kiri belakang.
  3. Briptu Tomas Bisararisi – luka di punggung kiri.
  4. Brigpol Galuh Yudistiawan – luka di bagian atas kepala.

“Rombongan aparat diserang saat dalam perjalanan pulang. Anggota sempat memberikan tembakan balasan dan segera melakukan evakuasi korban ke RSUD Nabire,” jelas Kapolres.

Setelah menerima laporan, Polres Nabire langsung menurunkan personel gabungan bersama Polda Papua Tengah untuk mengamankan lokasi kejadian dan mengevakuasi para korban.

Tim Dokkes Polres Nabire juga diterjunkan untuk membantu tenaga medis melakukan penanganan darurat.

“Kami sudah melakukan pengamanan di TKP, memintai keterangan saksi, dan masih terus melakukan penyelidikan terhadap kelompok pelaku,” kata AKBP Samuel.

Kapolda Papua Tengah dan Bupati Nabire Tinjau Korban

Sekitar pukul 12.20 WIT, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare, S.I.K. tiba di RSUD Nabire bersama Bupati Nabire untuk mengecek langsung kondisi para korban.

Sebelumnya, Kapolres Nabire telah tiba lebih dulu di rumah sakit pada pukul 11.40 WIT.

“Kapolda telah memerintahkan agar dilakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku dan memastikan jalur Trans Nabire–Enarotali aman bagi masyarakat,” ujar Kapolres Nabire.

Hingga Jumat malam, situasi di pusat Kota Nabire terpantau aman dan kondusif.
Namun, aparat masih melakukan penyisiran di sekitar Km 17–18 untuk memastikan tidak ada korban lain serta mengamankan jalur transportasi utama.

“Kami imbau warga tetap tenang, waspada, dan segera lapor bila melihat hal mencurigakan. Aparat terus berjaga dan melakukan langkah hukum bersama Satgas Damai Cartenz,” tutup AKBP Samuel D. Tatiratu.

🚀 Follow WhatsApp Channel infoNabire.com untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Tim infoNabire
Editor