NABIRE | InfoNabire.com — Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, S.I.K, didampingi Wakapolres Nabire dan Kasi Propam Polres Nabire, memberikan keterangan resmi di Mapolres Nabire, Minggu malam (19/10/2025), usai memimpin langsung proses evakuasi ratusan warga dari wilayah kilometer 64 hingga 80.
Evakuasi dilakukan menyusul insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya pada Jumat, 17 Oktober 2025 lalu. Sebanyak 236 warga berhasil dievakuasi ke Nabire dalam kondisi aman dan tertib.
“Kami baru kembali dari menjemput saudara-saudara kita yang merasa tidak aman sejak kejadian penembakan yang diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya. Mereka meminta kami menjemput karena muncul kembali suara tembakan di wilayah Kepala Air 74 pada Sabtu (18/10) subuh,” ujar Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu dalam keterangannya di Mapolres Nabire.
Proses evakuasi dimulai sejak pukul 14.00 WIT dari arah Nabire menuju kilometer 100 dan memakan waktu sekitar lima jam dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Kapolres menyebut, perjalanan berlangsung aman tanpa adanya kontak dengan kelompok bersenjata.
“Puji Tuhan, Alhamdulillah, sepanjang perjalanan situasi aman. Kami memang sedikit terlambat karena membawa banyak warga, jadi kami harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan,” jelasnya.
Kapolres menambahkan, evakuasi dilakukan dua hari berturut-turut. Pada Sabtu jumlah warga yang dievakuasi sebanyak 126 orang, dan bertambah menjadi total 236 orang hingga Minggu malam.
Dalam kesempatan itu, AKBP Samuel juga mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan antarwilayah seperti ke Dogiyai, Deiyai, dan Paniai agar meningkatkan kewaspadaan, karena situasi di beberapa titik masih belum sepenuhnya kondusif.
“Kami akan terus melaksanakan patroli dan sterilisasi wilayah bersama jajaran. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga keamanan masyarakat,” tegasnya.
Kapolres menjelaskan, pihaknya selama ini telah menjalankan patroli tertutup dalam rangka pengungkapan jaringan KKB, menggunakan kendaraan tanpa tanda dinas untuk menjaga kerahasiaan operasi.
“Kami mohon maaf, dalam pengungkapan jaringan KKB ini kami tidak menggunakan kendaraan bertuliskan Polri. Patroli kami lakukan setiap hari, meski tidak kami umumkan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa keamanan di Kabupaten Nabire merupakan tanggung jawab bersama antara aparat dan masyarakat.
“Tanggung jawab keamanan bukan hanya di pundak Polri dan TNI, tapi juga tugas kita bersama. Bila ada informasi terkait keberadaan oknum KKB, mohon segera laporkan kepada kami,” tutup Kapolres Nabire.
Tinggalkan Balasan