NABIRE – Puluhan pencari kerja (pencaker) Orang Asli Papua (OAP) mendatangi Kantor Gubernur Papua Tengah yang berlokasi di Bandara Lama Nabire, Senin pagi (14/7/2025), sejak pukul 08.30 WIT.
Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan kepada pemerintah daerah terkait kebijakan penerimaan CPNS dan tenaga honorer tahun 2025.
Pantauan media ini, peserta aksi berasal dari berbagai kalangan pemuda, orang tua, hingga ibu-ibu, yang tergabung dalam Team Peduli CASN Provinsi Papua Tengah. Untuk memastikan situasi tetap terkendali, aparat Kepolisian dan Satpol PP bersiaga di lokasi sejak pagi.
Mereka membawa tujuh poin aspirasi utama, di antaranya:
- Meminta prioritas bagi OAP dalam rekrutmen CPNS, PPPK, K2, database, dan tenaga kontrak tahun 2025.
- Menuntut penerapan Kode R sesuai surat edaran Gubernur Papua Tengah, yang menyebutkan 90% formasi wajib diisi oleh OAP.
- Mendesak pengakomodasian pencaker berkode R dalam seleksi CPNS 2024 karena jumlah ASN OAP masih sangat minim.
- Mendorong BPKSDM dan Gubernur menindaklanjuti instruksi KemenPAN-RB soal kuota 90% untuk OAP.
- Meminta evaluasi hasil RDP antara Gubernur, BPKSDM, dan DPR Papua Tengah, serta menagih janji panitia DPR untuk menyampaikan jadwal seleksi resmi.
- Menuntut kehadiran keadilan dan pemerataan agar OAP bisa menjadi tuan di tanah sendiri.
- Menyampaikan bahwa aksi ini adalah perjuangan harga diri, demi masa depan orang kecil dan martabat masyarakat Papua Tengah.
Hingga berita ini diterbitkan, aksi para pencaker masih berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama Nabire.
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan