NABIRE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Tengah tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru COVID-19 bernama MB.1.1 yang kini mendominasi kasus di Indonesia.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah, dr. Agus M. Kes., CH.Med., CHt, melalui keterangan tertulisnya pada Senin, (9/6/2025).

Dinkes Papua Tengah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga: Pertumbuhan Sektor Non-Tambang Naik, Ini yang Disiapkan Gubernur Meki Nawipa

Dinkes Papua Tengah: Varian Baru Dari JN.1 atau Omicron

Varian ini merupakan turunan dari JN.1 atau Omicron dan menimbulkan gejala ringan seperti flu biasa. “Gejalanya mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, sakit kepala, dan demam,” jelas Agus.

Baca juga:  Tersangka Kasus Pembakaran Umbul-Umbul Merah Putih Diserahkan ke Kejaksaan Nabire

Meski belum ditemukan di Papua Tengah, potensi penularan tetap diantisipasi dengan berbagai strategi seperti penguatan surveilans, pelaporan terintegrasi dari puskesmas hingga RSUD, dan kesiapan ruang isolasi serta obat antiviral.

Baca juga: Meki Nawipa Jelaskan Alasan Ekonomi Papua Tengah Naik-Turun: “73 Persen dari Tambang”

“Walaupun hingga saat ini, belum ditemukan varian baru di Papua Tengah, tetapi kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama guna mencegah penyebaran lebih lanjut,” tegasnya.

Mobilitas penduduk melalui udara dan laut jadi perhatian khusus. Dinkes juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk sistem peringatan dini menghadapi kemungkinan munculnya varian baru.