NABIRE | infonabire.com – Ketua Pemuda Adat Saireri II Nabire, Albert Ali Kabiyai, mengecam keras aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata pimpinan Aibon Kogoya pada Jumat (17/10/2025) di Nabire, Papua Tengah.
Ia menyebut tindakan yang menyebabkan warga sipil menjadi korban itu sebagai aksi pengecut dan tidak berperikemanusiaan.
“Aksi yang dilakukan oleh kelompok Aibon Kogoya, saya pikir merupakan aksi yang pengecut. Pengecut karena apa? Mereka menembak dan menganiaya serta membunuh warga sipil. Warga sipil yang notabene adalah warga yang tidak bersalah,” tegas Albert di Nabire, Sabtu (18/10/2025).
Albert menegaskan, warga sipil yang menjadi korban juga bagian dari masyarakat yang memiliki keluarga, pekerjaan, dan kehidupan yang harus dihormati. Ia menilai tindakan kelompok bersenjata tersebut tidak terpuji dan merusak tatanan kehidupan bernegara.
“Aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok Aibon Kogoya merupakan aksi yang tidak terpuji, dan itu adalah aksi kekejaman yang merusak tatanan bernegara, mengganggu pembangunan, serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Papua Tengah,” lanjutnya.
Albert juga meminta aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, memperketat pengamanan di titik-titik strategis sekitar Nabire agar kelompok bersenjata tidak lagi masuk dan mengganggu masyarakat adat Saireri.
“Kami minta kepada pihak keamanan untuk selalu menjaga titik-titik vital, baik dari arah Nabire ke Paniai, maupun arah sebaliknya, di kilometer 100, muara Kali Wanggar, dan jalan belakang GDI, Jati Dharma Indah. Ini harus dijaga agar kelompok ini tidak masuk lagi dan mengganggu wilayah adat masyarakat Saireri di pesisir,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan masyarakat adat Saireri berkomitmen mendukung pembangunan dan menjaga ketertiban di wilayahnya. Karena itu, ia mengajak masyarakat bersatu menjaga keamanan bersama aparat negara.
“Kami masyarakat Saireri sudah melakukan banyak kegiatan dan kami tidak mau mereka dari KKB ganggu masyarakat Saireri. Kami berharap seluruh masyarakat bersatu menjaga keamanan di wilayah masing-masing. Kita semua ingin Nabire aman,” tambahnya.
Albert pun menyerukan kepada kelompok separatis bersenjata agar menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil, tenaga kesehatan, guru, dan aparatur sipil negara.
“Saya harapkan kalian bisa sadar diri, bisa kembali ke pangkuan NKRI. Jangan lagi menyiksa masyarakat sipil, guru, pekerja ASN, dan tenaga nakes, karena apa yang kalian lakukan itu sudah menunjukkan bahwa kalian merupakan organisasi yang bisa dikategorikan sebagai organisasi teroris,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan