PUNCAK JAYA – Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya menyerahkan dana Rp 10 miliar kepada dua kubu pasangan calon bupati yang terlibat konflik pasca Pilkada 2024.
Dana itu disalurkan untuk mendukung ritual adat patah panah dan lepas tali busur sebagai bagian dari proses perdamaian.
Penyerahan dilakukan oleh Pj Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, S.E., M.M, didampingi Kapolres AKBP Achmad Fauzan, Dandim 1714 Letkol Inf Irawan Setya Kusuma, dan jajaran pemerintah daerah, Jumat (6/6/2025).
Bantuan senilai Rp 5 miliar untuk masing-masing kubu diberikan secara terpisah di dua lokasi: Lapangan Amanah untuk paslon nomor urut 1 Yuni Wonda–Mus Kogoya, dan Lapangan Pagaleme untuk paslon nomor urut 2 Miren Kogoya–Mendi Wonorengga.
“Dana ini berasal dari APBD 2025. Ini bantuan terakhir sebagai bentuk dukungan untuk pelaksanaan ritual adat perdamaian,” ujar Yopi Murib.
Menurutnya, dana tersebut juga digunakan untuk kegiatan adat lanjutan guna menjaga stabilitas wilayah. Ia berharap, setelah perdamaian adat berlangsung, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal, termasuk anak-anak kembali sekolah dan pemerintahan berjalan efektif.
Ritual ini menyusul kegiatan adat belah kayu doli yang sebelumnya digelar pada 12 Mei 2025.
Penyerahan bantuan ini juga telah dilaporkan ke pemerintah pusat, Gubernur Papua Tengah, dan Forkopimda.
Tinggalkan Balasan