TELUK WONDAMA | InfoNabire.com – Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, S.H. menghadiri perayaan 1 abad nubuatan Izaak Samuel Kijne di Lapangan Miei, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, yang berlangsung sejak 23 hingga 25 Oktober 2025.

Perayaan bersejarah ini menjadi momen penting bagi masyarakat Papua untuk mengenang jasa I.S. Kijne sebagai pelopor pendidikan dan peradaban di Tanah Papua.

Pantauan InfoNabire.com di lapangan, tampak Gubernur Meki Nawipa duduk berdampingan dengan Bupati Teluk Wondama Elysa Auri, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, serta Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th.

Sementara dari sisi kanan barisan tamu kehormatan terlihat Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru dan Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P.

Gubernur Meki Nawipa Hadiri Perayaan 1 Abad Nubuatan I.S. Kijne di Teluk Wondama

Acara juga dihadiri para Gubernur dan Wakil Gubernur se-Tanah Papua, Bupati/Wakil Bupati, Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, serta ribuan jemaat dan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Papua.

Tampak pula hadir Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, S.I.K., Ketua MRP Papua Tengah Agustinus Anggaibak, serta anggota DPRP Papua Tengah Peter Worabay dan Theresia U. Stella Misiro, S.Hut.

Panitia menyebut, sedikitnya 15 ribu peserta hadir dalam perayaan besar ini. Rangkaian kegiatan meliputi ibadah syukuran, pembagian cenderamata, penampilan seni sendratari dari tujuh wilayah adat, serta pelepasan burung merpati dan balon.

Gubernur Meki Nawipa Hadiri Perayaan 1 Abad Nubuatan I.S. Kijne di Teluk Wondama

Selain itu, dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan Monumen Salib Agung, Perguruan Tinggi Izaak Samuel Kijne, dan Monumen I.S. Kijne sebagai simbol kelanjutan warisan pendidikan dan iman di Tanah Papua.

Gubernur Meki Nawipa Hadiri Perayaan 1 Abad Nubuatan I.S. Kijne di Teluk Wondama

Dalam sambutan penuh makna, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menegaskan bahwa perayaan 100 tahun nubuatan Kijne bukan sekadar nostalgia, tetapi refleksi untuk menatap masa depan pendidikan Papua.

“Seratus tahun Nubuatan I.S. Kijne adalah tonggak dari suatu proses, bukan garis akhir. Ini menjadi cermin untuk menengok ke belakang sekaligus kompas untuk melangkah ke abad kedua pendidikan Papua,” ujar Dominggus di hadapan ribuan jemaat.

Gubernur Meki Nawipa Hadiri Perayaan 1 Abad Nubuatan I.S. Kijne di Teluk Wondama
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.

Ia menambahkan, sejak sekolah pertama didirikan Kijne di Bukit Aitumeiri pada tahun 1925, cahaya pendidikan mulai menyebar ke seluruh pelosok Tanah Papua.

Kini, perubahan nyata terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, dan hadirnya generasi muda Papua yang menjadi dokter, guru, peneliti, seniman, hingga pejabat publik.

Meski demikian, Dominggus mengakui masih banyak tantangan seperti ketimpangan tenaga guru, sarana belajar yang belum merata, serta rendahnya literasi dasar di beberapa wilayah.

“Ini pekerjaan besar bagi kita semua. Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri, perlu kolaborasi antara pemerintah, keluarga, sekolah, dunia usaha, dan masyarakat,” tegasnya.

Dominggus berharap momentum 1 abad nubuatan I.S. Kijne menjadi pijakan memperkuat komitmen bersama membangun pendidikan Papua yang inklusif dan bermartabat.

“Semoga seratus tahun ke depan, Papua memiliki lebih banyak sekolah yang ramah, guru yang bahagia, dan anak-anak yang merdeka belajar,” tutupnya.

🚀 Follow WhatsApp Channel infoNabire.com untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Tim infoNabire
Editor