NABIRE | InfoNabire.com – Langit Kamis (11/9/2025) tampak tenang ketika suara orasi mahasiswa menggema di Pasar Karang. Sejak pagi, deretan spanduk terbentang dan barisan massa berdiri rapi. Mereka datang dari berbagai kampus dan sekolah, membawa dua pesan yang mereka anggap penting: pembebasan empat tahanan politik di Sorong dan penolakan terhadap investasi yang mereka nilai mengancam tanah Papua Tengah.

Di tengah kerumunan itu, sosok Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., ikut berdiri. Bukan hanya mengawasi, tetapi juga berdialog langsung dengan mahasiswa. Kehadirannya memberi warna berbeda pada pagi itu, seakan ingin menunjukkan bahwa aparat dan masyarakat bisa berdiri di ruang yang sama.

Baca juga:  Viral Pria Bawa Senjata di Pasar Oyehe, Polisi Jelaskan Itu Bukan Senpi

“Surat pemberitahuan yang masuk dua hari lalu belum lengkap. Ada sekitar enam poin yang tidak dipenuhi, antara lain tidak menyertakan kartu identitas, tujuan kegiatan belum jelas, serta tidak mencantumkan jumlah peserta,” jelas Kapolres.

AKBP Samuel Tatiratu menegaskan, kepolisian tidak pernah membungkam suara masyarakat. Ia hanya menjelaskan alasan administrasi yang membuat Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) tak dapat diterbitkan.

Meski begitu, aksi yang dimulai pukul 07.30 WIT hingga 10.00 WIT berlangsung damai. Massa menepati janji menjaga ketertiban, tidak menghalangi jalan, dan tetap berada di area yang sudah diberi pembatas tali rafia.

Kapolres mengungkapkan, pengamanan dilakukan secara maksimal. “Langkah ini kami ambil untuk mengantisipasi jangan sampai fokus penyampaian aspirasi di Pasar Karang ditunggangi pihak lain yang berusaha memunculkan titik-titik baru yang bisa berujung pada kericuhan,” ungkapnya.

Baca juga:  Kapolres Nabire Imbau Masyarakat Waspada terhadap Kejahatan Jalanan

Sebanyak 400 personel dikerahkan. Setengahnya berjaga di sekitar Pasar Karang, sisanya melakukan pengamanan SISPAM kota di lokasi vital seperti RSUD, Kalibobo, DPRK, kawasan Hotel Adamant hingga melakukan patroli.

“ Kami siap membantu mengatur dan mengamankan. Yang penting jangan ada pihak lain yang menyusup dan membuat chaos. Prinsipnya kita jaga bersama situasi kondusif di Kabupaten Nabire,” tutup AKBP Samuel Tatiratu.

Aksi pagi itu berakhir tanpa insiden. Nafas Nabire tetap tenang, suara mahasiswa tersampaikan, dan pesan damai menjadi catatan penting bagi semua pihak.

🚀 Follow WhatsApp Channel infoNabire.com untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Tim infoNabire
Editor